
Jakarta - Mungkin tak banyak lagi yang mengenal Alfonsius Kelvan. Namun, bagi pemuja setia Persebaya Surabaya dan Persepam Madura United, nama itu bukanlah nama yang asing.
Alfonsius Kelvan, kelahiran Jakarta 21 Juni 1989, pernah memperkuat Persebaya dari 2017 hingga 2018 sebagai penjaga gawang.
Selain Bajul Ijo, ia juga cukup beken di tim Jawa Timur lainnya, yakni Persepam Madura United (2011–2013).
Tim lain yang juga pernah memakai jasanya adalah Persiba Balikpapan, Bali United FC, Borneo FC, PSMS Medan, dan Persela Lamongan.
Belasan Kiper Cilik

Lama tak wara-wiri di Liga Indonesia, pria yang kini berusia 36 tahun tak lantas meninggalkan sepak bola yang sudah membesarkan namanya.
Kini, Alfonsius Kelvan dipercaya sebagai pelatih kiper di Sekolah Sepak Bola (SSB) Royal Indonesia Football Academy.
Alfonsius Kelvan pastinya berharap dedikasinya menghasilkan kiper-kiper top yang lahir dari SSB Indonesia Football Academy.
Butuh kesabaran, fokus, dan kerja ekstra keras karena SSB ini belum lama berdiri dan tantangan ke depan tentunya tak sedikit.
"Akademi ini dibangun tahun lalu. Awalnya, kipernya cuma sedikit, alhamdulillah sekarang sudah ada belasan kiper," kata Alfonsius Kelvan via kanal YouTube Bicara Bola belum lama ini.
Soal Postur
Meski terbilang pendatang baru, namun SSB Indonesia Football Academy sudah mengentaskan beberapa kiper yang berlaga di ajang bergengsi Piala Soeratin serta kompetisi usia dini lainnya.
"Ada beberapa kiper yang sudah ikut Piala Soeratin, ada juga yang sudah jadi kiper terbaik di liga Topskor," tukas Alfonsius Kelvan.
Menariknya sekaligus menjadi tantangan sebagai pelatih kiper, tak semua penjaga gawang muda yang dididiknya punya postur yang tak terlalu besar.
Alfonsius Kelvan terus menyemangati sekaligus memberikan bimbingan agar anak-anak asuhnya tetap percaya diri berdiri di bawah mistar.
"Postur mereka memang tidak terlalu tinggi, tapi itu bukan jadi masalah dan saya selalu bilang kepada para pemain untuk jadikan postur kecil sebagai sebuah keuntungan," pungkas Alfonsius Kelvan.