Jakarta Kisah perjalanan karier Septian Satria Bagaskara dan Edo Febriansyah di Liga 1 sangat menarik dikupas. Keduanya benar-benar mengawali cerita suksesnya dari tataran terbawah.
Persik adalah kawah Candradimuka dan batu pijakan hingga kini mereka menjadi pesepakbola level atas di Indonesia. Septian Bagaskara dan Edo Febriansyah mengalami fase jatuh bangun bersama Persik saat harus menapak perjuangan dari Liga 3 2018 hingga klub asal Kota Kediri ini jadi juara Liga 2 2019 yang otomatis promosi ke Liga 1 2020.
Perjuangkan berat itulah yang menempa kedua pemain yang usianya sepantaran itu jadi sosok tangguh menjalani profesinya. Septian Bagaskara dan Edo Febriansyah berumur 27 tahun. Septian Bagaskara lebih muda dua bulan dari sahabatnya itu.
Keduanya lahir di Kediri. Septian Bagaskara pertama menghirup udara 26 September 1997, sedangkan Edo Febriansyah 25 Juli 1997.
Usai mengembalikan Persik ke habitat kompetisi tertinggi di Indonesia, dengan alasan menyelesaikan studinya di UNJ, Edo Febriansyah langsung bergabung dengan Persita. Sementara Septian Bagaskara masih bertahan dua musim di Persik.
Edo Tipe Pengembara
Edo Febriansyah memang tipe pengembara. Karir mudanya dijalani di luar Kediri. Mulai menapak di tim muda Persis hingga berpetualang di klub PS Bengkulu. Sementara Septian Bagaskara sejak usia dini hingga berusia 20 tahun berada di Kediri.
Karena ingin tantangan lebih besar, Septian Bagaskara memutuskan hijrah dan membela RANS Nusantara FC musim 2022/2023. Di klub milik artis Raffi Ahmad inilah Septian Bagaskara dan Edo Febriansyah berkumpul lagi.
Saat The Phoenix, julukan RANS Nusantara FC, degradasi, Septian Bagaskara langsung ditampung Dewa United. Sementara Edo Febriansyah diminati Persib hingga sukses back to back juara Liga 1 2024/2025.
Menyusul ke Dewa United
Di BRI Liga 1 2025/2026, giliran Edo Febriansyah yang menyusul Septian Bagaskara reuni lagi di Dewa United.
Chemistry kuat yang telah terbentuk sejak di Persik enam tahun lalu bakal membuat Septian Bagaskara dan Edo Febriansyah jadi kekuatan lini depan The Banten Warriors di Liga 1 maupun AFC Challenge League Two.
Jejak di Timnas Indonesia
Di Timnas Indonesia, Edo Febriansyah lebih dulu mengawalinya ketika tergabung di kelompok umur U-16 pada tahun 2016. Septian Bagaskara baru memulai di Timnas Indonesia U-22 pada 2019.
Namun di level senior, Edo Febriansyah juga menyalip sobatnya itu ketika beberapa kali dipanggil Shin Tae-yong hingga putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026. Total caps milik Edo Febriansyah sebanyak 14.
Sedangkan Septian Bagaskara yang telah mengemas tujuh caps, kembali mengenakan jersey berlambang Garuda di dada di era Patrick Kluivert. Sayang Septian Bagaskara belum mencatat menit bermain hingga di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 berakhir.