
Jakarta Timnas Indonesia U-17 memiliki sejumlah pekerjaan rumah setelah merampungkan perjuangannya di fase penyisihan Grup H Piala Dunia U-17 2025. Ada beberapa evaluasi yang harus diperbaiki andai Garuda Muda bisa lolos ke fase berikutnya.
Yang terbaru, Timnas Indonesia U-17 baru saja mengukir kemenangan pertamanya dalam sejarah partisipasinya Piala Dunia U-17 setelah membekuk Honduras U-17 dengan skor 2-1 pada laga pamungkas Grup H lewat gol Evandra Florasta (52’) dan Fadly Alberto (72’).
Terlepas dari kemenangan bersejarah ini, skuad Garuda Muda masih memiliki beberapa pekerjaan rumah yang masih harus dibenahi, terutama jika mempertimbangkan dua kekalahan sebelumnya di Grup H melawan Zambia U-17 (1-3) dan Brasil U-17 (0-4).
Sejauh ini, anak asuh Nova Arianto masih punya harapan untuk lolos ke babak 32 besar melalui jalur peringkat ketiga terbaik. Terlepas dari peluang ini, Timnas Indonesia U-17 harus membenahi sejumlah aspek agar bisa tampil lebih optimal.
Aspek Teknik dan Taktik

Anak asuh Nova Arianto akhirnya bisa merasakan lawan-lawan level dunia semacam Zambia U-17 dan Brasil U-17. Dari kedua lawan berat ini, Evandra Florasta dan kawan-kawan dapat memetik pelajaran yang berharga.
Menghadapi lawan yang lebih tangguh, Garuda Muda memang kesulitan menguasai bola, membangun tempo permainan, dan mengatasi tekanan yang dihadirkan lawan. Inilah yang membuat Timnas Indonesia U-17 kesulitan mengimbangi lawan.
Aspek transisi, baik positif dan negatif, masih banyak meninggalkan catatan, terutama menghadapi serangan balik lawan. Pemain masih sering berada di posisi yang tak semestinya, sehingga bisa ditembus lawan.
Efisiensi ofensif dari peluang yang tercipta juga masih meninggalkan persoalan. Meskipun bisa mencetak tiga gol di Grup H, ada beberapa kesempatan emas yang masih terbuang secara percuma karena tak bisa dimaksimalkan.
Ketenangan Menjaga Keunggulan

Salah satu catatan menarik dari penampilan Timnas Indonesia U-17 di Grup H Piala Dunia U-17 2025 ini ialah keberhasilannya mengukir keunggulan terlebih dahulu. Momen ini terjadi pada dua dari tiga pertandingan di fase penyisihan.
Yang pertama ialah ketika Zahaby Gholy membawa Garuda Muda unggul ketika melawan Zambia U-17 lewat golnya pada menit ke-12. Namun, tak berselang lama, Zambia U-17 bisa membalikkan keadaan lewat tiga gol pada menit ke-35, 37’, dan 41’.
Momen yang nyaris sama terulang ketika Evandra Florasta membawa timnya unggul lewat sepakan penalti melawan Honduras U-17 pada menit ke-52. Hanya dua menit berselang, lawan bisa menyamakan skor lewat penalti Luis Suazo (54’).
Skuad asuhan Nova Arianto harus bisa menjaga konsentrasinya agar tak lengah setelah unggul. Sebab, penting untuk tetap fokus menjaga keunggulan ini demi mempertahankannya.
Interval Kebobolan Cepat
Catatan lainnya yang juga mesti diperhatikan oleh I Putu Panji dan kawan-kawan ialah catatan kebobolannya dalam interval yang cukup singkat dan cepat. Problem semacam ini menjadi kerugian tersendiri di Piala Dunia U-17 2025.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Garuda Muda sempat dibuat tercekat ketika menghadapi Zambia U-17 pada laga kedua Grup H. Sebab, tim lawan bisa mencetak tiga gol hanya dalam durasi enam menit saja.
Dua gol pertama dicetak oleh Abel Nyirongo pada menit ke-35 dan 37’. Hanya berselang empat menit dari gol kedua ini, Lukonde Mwale kembali menambah keunggulan tim junior Chipolopolo pada menit ke-41.
Pengalaman semacam ini kembali terjadi ketika melawan Brasil U-17. Hanya dalam durasi enam menit, anak asuh Didu Patetuci bisa mencetak dua gol lewat aksi bunuh diri I Putu Panji (33’) dan Felipe Morais (39’).
