
Surabaya - Jelang Derbi Jatim yang biasanya bertensi tinggi, Persebaya Surabaya justru harus menerima kenyataan pahit. Salah satu otak permainan mereka, Francisco Rivera, dipastikan absen dalam laga panas melawan Arema FC akhir pekan ini. Situasi tersebut sempat membuat banyak pihak meragukan kelancaran alur permainan Green Force.
Rivera memang menjadi figur sentral dalam skema serangan Persebaya musim ini. Kreativitasnya di lini tengah membuat aliran bola jauh lebih hidup dan terstruktur. Namun kartu merah yang ia terima saat menghadapi Persik Kediri pada 7 November membuat sang gelandang kreatif harus menepi pada momen genting.
Meski demikian, suasana di kubu Persebaya tidak menunjukkan kepanikan. Pelatih Eduardo Perez terlihat tetap tenang menghadapi tekanan jelang derbi. Ia menegaskan bahwa absennya satu pemain, sekalipun sepenting Rivera, tidak akan mengganggu fokus tim.
Menurut sang pelatih, Persebaya memiliki kedalaman skuad yang cukup untuk menjawab tantangan. Beberapa pemain sudah dipersiapkan untuk mengisi celah yang ditinggalkan Rivera, sehingga struktur permainan tidak akan terganggu secara signifikan.
Perez Tidak Cemas Kehilangan Rivera

Eduardo Perez memahami betul betapa vital peran Rivera dalam mengatur tempo dan kreativitas serangan. Namun ia menolak untuk menunjukkan kekhawatiran berlebihan. Menurutnya, struktur tim tetap bisa berjalan dengan komponen lain yang tersedia.
"Rivera adalah pemain penting bagi kami, tapi kami punya satu skuad berisi 27 pemain. Saya pikir kita sudah melihat bahwa semua pemain siap ketika ada pemain lain yang cedera atau terkena kartu kuning atau kartu merah," ujar Perez.
Bruno Moreira dan Malik Rizaldi menjadi dua nama yang paling disiapkan untuk rotasi di lini tengah. Keduanya dinilai cukup memahami pola permainan sehingga mampu menjaga keseimbangan tim dalam duel panas melawan Singo Edan.
Tidak Ada Alasan, Fokus Pada Pemain yang Siap Main

Perez kembali menegaskan bahwa ia tidak mau menjadikan absennya Rivera sebagai alasan jika hasil pertandingan tidak sesuai harapan. Menurutnya, fokus utama adalah memaksimalkan pemain yang tersedia.
"Seperti yang kalian tahu, saya tidak pernah membuat alasan. Saya selalu bilang saya tidak mau membicarakan pemain yang tidak bisa bermain. Sekarang saya ingin membicarakan pemain yang bisa bermain," tuturnya.
Latihan pun tetap berjalan normal dengan intensitas yang dijaga agar pemain siap menghadapi tekanan laga derbi. Transisi permainan dan eksekusi taktik menjadi fokus utama jelang pertandingan yang sarat gengsi ini.
Derbi Jatim Selalu Sarat Tekanan
Eduardo Perez sangat memahami arti sebuah Derbi Jatim bagi para pemain dan suporter. Rivalitas panjang Persebaya dan Arema FC membuat laga ini tidak pernah berjalan biasa. Tekanan besar selalu hadir, tidak hanya di lapangan tetapi juga dari tribune.
"Saya tahu rivalitas antara Arema dan Persebaya, ini pertandingan yang penting. Kami paham betapa pentingnya laga ini, sama seperti pertandingan-pertandingan besar sebelumnya di liga," katanya.
Pertandingan Persebaya vs Arema FC akan digelar Sabtu (22/11/2025) pukul 15.30 WIB di Stadion Gelora Bung Tomo. Atmosfer panas dipastikan membungkus GBT, dengan ribuan Bonek yang siap memberikan dukungan penuh untuk tim kebanggaan mereka.
